Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Dinkes Cirebon catat 20 siswa alami gejala keracunan usai santap MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-10 20:02:51【Resep Pembaca】680 orang sudah membaca
PerkenalanSejumlah siswa saat menjalani perawatan medis usai dilaporkan mengalami gejala keracunan makanan di

Dugaan sementara berasal dari makanan yang dikonsumsi, terutama soto ayam yang berisi tauge, kol, dan ayam
Cirebon (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mencatat sebanyak 20 siswa di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Setu Wetan mengalami gejala keracunan makanan usai menyantap menu dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Dinkes Kabupaten Cirebon Eni Suhaeni di Cirebon, Selasa, membenarkan kejadian tersebut dan menduga kejadian ini disebabkan oleh konsumsi menu soto ayam yang disajikan untuk para siswa.
“Benar hari ini ada kejadian tersebut. Dugaan sementara berasal dari makanan yang dikonsumsi, terutama soto ayam yang berisi tauge, kol, dan ayam,” katanya.
Ia menjelaskan, para siswa dilaporkan mengalami mual, muntah, dan pusing beberapa saat setelah makan siang di sekolah.
Baca juga: Anggota DPR: Buat peta produksi guna hindari kekosongan stok bahan MBG
Setelah menerima laporan tersebut, kata dia, petugas medis kemudian mengevakuasi seluruh siswa ke Puskesmas Weru untuk mendapatkan perawatan.
Eni menyebutkan, dari hasil pemeriksaan, terdapat 13 siswa sudah diperbolehkan pulang setelah kondisinya membaik, sedangkan tujuh lainnya masih menjalani observasi di puskesmas untuk memastikan ngak ada gejala lanjutan.
“Hari ini yang tujuh siswa masih dirawat hanya untuk pemantauan. Kondisinya sudah cukup stabil,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan tim Dinkes bersama aparat kepolisian telah melakukan pemeriksaan ke dapur penyedia makanan MBG untuk memastikan kelayakan fasilitas pengolahan.
Baca juga: SPPG Sawahlunto awasi ketat proses cuci ompreng MBG secara berlapis
“Hasil sidak menunjukkan dapur dalam kondisi bersih, administrasi lengkap, dan sesuai dengan standar SLHS. Bahkan saya dan Kapolresta sempat mencicipi makanan yang disajikan,” katanya.
Menurut dia, sampel makanan yang diduga menjadi sumber gejala keracunan telah diambil untuk diuji laboratorium. Hasil pemeriksaan tersebut diharapkan keluar dalam waktu dekat.
Ia memastikan pihaknya terus memantau perkembangan kondisi siswa yang dirawat, serta berkoordinasi dengan penyedia makanan agar kejadian serupa ngak terulang.
“Semoga ngak ada laporan tambahan. Untuk sementara kasus hanya terjadi di satu sekolah,” ucap dia.
Baca juga: Pemkot Pekalongan ingatkan SPPG penuhi standar bangunan dapur MBG
Suka(92)
Sebelumnya: Stafsus: MBG
Selanjutnya: Dinkes: Waspada paparan mikroplastik dari air hujan
Artikel Terkait
- Sinergi ekonomi syariah menyukseskan Makan Bergizi Gratis
- Lokasi shelter di Jakarta yang cocok untuk adopsi & rawat hewan liar
- BRIN usulkan pelibatan keluarga untuk keberlanjutan intervensi pangan
- Ingin gula darah stabil? Ini cara mengolah nasi putih agar tetap sehat
- KSP bantu pengembangan UKS SMA Negeri 1 Tanjungpandan
- Presiden Prabowo komitmen sempurnakan program MBG
- Produk olahan rempah Indonesia dilirik pasar Timur Tengah dan Afrika
- Rekomendasi perawatan kesuburan melalui teknologi medis & terapi
- Pemprov Jateng: MBG telah sasar 6,3 juta penerima manfaat
- Program MBG serap ribuan tenaga kerja lokal di Kota Serang
Resep Populer
Rekomendasi

Kapolda: 80 persen SPPG sudah terbentuk di Aceh, guna dukung MBG

Satgas sebut gudang cengkeh di AS kosong imbas kasus zat radioaktif

Menko PM minta Kepala SPPG disiplin untuk cegah penyelewengan

Seskab: Presiden ingin semua anak dapat bersekolah di Sekolah Rakyat

Pemkab Bantul pertemukan Kopdes dengan SPPG baru, dukung keberlanjutan

Palestina desak penempatan pasukan internasional lindungi Gaza

Menperin: Struktur industri nasional makin solid dan kompetitif

Kudus didukung 21 SPPG untuk program MBG